Banyuwangi sebagai kabupaten yang terletak
diujung timur pulau jawa Propinsi Jatim. Di sebelah utara berbatasan dengan Situbondo, sebelah
barat berbatasan dengan Jember dan Bondowoso, sebelah timur Selat Bali dan di sebelah
selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Banyuwangi
memiliki keragaman pemandangan alam, kekayaan seni dan budaya serta adat
tradisi. Para pengunjung akan
merasa lebih lengkap jika bisa melihat potensi alam, seni dan budaya sekaligus.
Sejak
dahulu kita sering mendengar cerita segitiga penuh misteri yang kita belum tahu
tentang kenyataannya, Namun kali ini kita akan lihat segitiga lain yang dapat
di nikmati dengan nyaman dan aman untuk kita jumpai. Segitiga Berlian atau
dengan kata lain ( Triangle Diamond ) nama sebutannya, Segitiga berlian
ini hanya dapat kita temukan di Banyuwangi atau daerah yang lebih dikenal sebutan
Sunrise of
Java ini
memiliki tiga titik wisata yang menawarkan ciri khas berbeda-beda yang bisa
kita lihat potensi di dalamnya. Tiga titik wisata tersebut ada Pantai
Pelengkung (Plengkung Beach), Pantai Sukamade (Sukamade
Beach) dan Kawah Ijen (Ijen crater).
Mengapa tiga titik wisata Banyuwangi di sebut
dengan Segitiga Berlian atau Triangle Diamond ?
Karena kalau kita lihat peta Banyuwangi, tiga
titik wisata yang telah disebut di atas, jika di tarik dengan garis, tiga titik
wisata tersebut akan membentuk sebuah berlian. “Tiga titik wisata ini menjadi salah satu unggulan selain wisata
berbasis ecotourism,” ungkap Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi.
inilah yang di sebut SegiTiga Berlian Khas Banyuwangi.
inilah yang di sebut SegiTiga Berlian Khas Banyuwangi.
1. PANTAI PELENGKUNG (Plengkung Beach)

Huruf “G” berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah
teluk yang memiliki ombak yang besar. Jarak wisata alam Pantai Plengkung dari
Kota Banyuwangi kurang lebih 87 km terletak di Desa Kendalrejo, Kecamatan
Tegaldelimo Kabupaten Banyuwangi. Menurut banyak pengamat ombak Pantai
Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah ombak laut Pantai Hawai (The
Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis
gelombang yang berketinggian 6-8 feet. Sehingga perairan Pantai Plengkung menjadi
arena yang sangat baik untuk olahraga surfing terutama bagi wisatawan
mancanegara. Pantai Plengkung berada di dalam kawasan hutan lindung dan suaka
margasatwa Taman Nasional Alas Purwo yang menjadi satu kesatuan dalam Kawasan
Wisata Alam Pantai Plengkung Daya tarik utama yang dapat di nikmati pada obyek
wisata ini adalah panorama alam berupa hutan dan ombak laut Pantai Selatan.
Meski berada di lokasi yang terpencil dengan askes
angkutan terbatas, setiap tahun tidak kurang dari 400-600 wisatawan asing datang
untuk berselancar di pantai berpasir putih ini. Di tempat ini mereka biasanya
menginap selama sepekan, bahkan ada yang berbulan-bulan di resor-resor dalam
hutan.
Resor-resor di Plengkung memanfaatkan kesunyian hutan.
Hanief, Direktur Bobby’s Camp di G-land, mengatakan bahwa resornya
mengoperasikan generator listrik minim suara. Generator itu mampu menerangi
resor dan menghidupkan AC, TV kabel, dan air panas. Setiap hari mereka juga
memproduksi roti sendiri dan mengolah makanan lokal, seperti ubi rebus dan
talas, untuk memenuhi akomodasi dan makanan para peselancar. Wisatawan bisa
menikmati senyapnya hutan, gulungan ombak, lengkap dengan akomodasi hotel
berbintang.
Jalan menuju ke plengkung bisa dengan dari
jalur Banyuwangi-Kalipatih-Pasar anyar-Trianggulasi-Pancur-Plengkung
atau bisa dari jalur Jember-kalibaru-genteng-Benculuk-Grajakan-Plengkung.
1.
PANTAI SUKAMADE (Sukamade Beach)
Pemandangan akan terasa berbeda jika kita telah
sampai di Patai Sukamade, pantai ini berjarak kira-kira 97 km ke arah barat
daya dari kota Banyuwangi, di Dusun Sukamade, Desa Barongan, Kecamatan Pesanggaran. Selama ribuan
tahun lokasi ini menjadi tempat bertelurnya kura-kura atau penyu-penyu raksasa
dari kawasan Samudera Indonesia dan Pasifik. Pantai ini masih menjadi bagian
dari Taman Nasional Meru Betiri. Pantai
Sukomade merupakan pantai yang tenang dan indah. Pada mulanya pantai ini ditemukan
oleh Belanda pada tahun 1927. Karet, kopi dan coklat ditanam di tanah
perkebunan seluas 1200 hektar. Sukomade meropakan hutan lindung alam di Jawa
Timur yang berhubungan dengan penangkaran penyu.
Pantai
Sukamade merupakan habitat tempat penyu bertelur. Di tempat
ini wisatawan dapat menyaksikan secara langsung aktifitas penyu naik ke pantai,
bertelur. Di tempat ini juga terdapat penetasan
semi alami untuk menetaskan telur-telur penyu yang telah dikumpulkan oleh
petugas. Wisatawan dapat turut aktif dalam usaha konservasi penyu dengan
mengikuti kegiatan pelepasan tukik ke laut setelah ditetaskan pada penetasan
semi alami.
Para
pengunjung dibimbing oleh para pemandu penjaga hutan yang berpengalaman untuk
melihat penyu yang mendarat ke pantai dan bertelur di pantai pasir. Penyu
betina biasanya bertelur hingga ratusan yang diletakkan di dalam pasir di
pantai. Penyu betina biasanya mulai mendarat di pantai jam 07.30 malam dan
kembali ke laut pada jam 12.00 malam hari.Bulan Nopember hungga Maret adalah
musim penyu bertelur. Jalan ke sukamade sangat menantang untuk dijelajahi.
Sepanjang jalan untuk mengunjungi tempat ini, para pengunjung bisa berhenti di
pantai Rajegwesi. Jangan juga sampai melewatkan Teluk Hijau, sebuah teluk hijau
dengan karang terjal yang indah mengitari. Berpesiar di pagi buta untuk melihat
binatang-binatang yang merumput di padang rumput juga mengesankan.
Tempat-tempat tersebut merupakan tempat yang masih alami yang harus anda tahu
di ujung timur pulau jawa.
Selain penyu, kita juga mudah menjumpai macaca dan
lutung yang akrab dengan pengunjung. Pengunjung dapat menikmati jalan kaki
melintasi hamparan hutan hujan tropis dataran rendah dengan akses jalan
setapak. Pada malam hari, pantai Sukamade berubah menjadi surga. Satu per satu
penyu akan muncul dari laut menuju ke pantai untuk bertelur. Pemandangan inilah
yang ditunggu-tunggu wisatawan khususnya mancanegara. Karena langka, pengunjung
harus ekstra hati-hati. Pengunjung tidak boleh menyalakan lampu dan berbuat
gaduh selama berada di pantai. Proses penyu bertelur butuh waktu sekitar tiga
jam sejak naik ke pantai sampai kembali ke laut. Fasilitas yang terdapat di lokasi
ini antara lain: Pondok Wisata, Camping Ground yang dilengkapi dengan pendopo
untuk ruang pertemuan, Shelter, jalan trail wisata, information centre,
laboratorium dan pondok kerja.Obyek wisata lain yang ada di Pantai sukamade
adalah Hutan mangrove yang terletak di muara timur Pantai Sukamade. Sungainya
dapat dipakai berkano pada sore hari sambil melakukan pengamatan burung (Bird
Waching) seperti Roko-Roko, Elang laut, Dara Laut dan masih banyak lagi burung
burung yang dapat diamati, hal ini biasanya dilakukan sambil menunggu Sunset.
Perjalanan menuju Pantai Sukamade memang sangat
menantang. Jalan tak beraspal dan bebatuan menjadi rute yang wajib dilewati.
Bahkan sesakali melewati sungai. Sebelum sampai menuju Pantai Sukamade dapat
mampir sejenak dipantai Rajekwesi dan Teluk Hijau. Sebuah teluk yang berwarna
hijau dengan karang terjal yang sangat indah.
Untuk menuju kawasan Taman Nasional Meru Betiri dapat
dicapai melalui 4 jalur jalan darat baik dari Jember maupun dari Banyuwangi yaitu
:
- Jalur Jember-Ambulu-Curahnongko-Bandealit (Pintu Gerbang ke Meru Betiri bagian Barat) sepanjang 64 km dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5-2 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
- Jalur Jember-Glenmor-Sarongan-Sukamade (Pintu Gerbang ke Meru Betiri bagian Timur) sepanjang 103 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5-4 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
- Jalur Jember-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Saro-ngan-Sukamade se-panjang 109 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 - 4 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
- Jalur Banyuwangi-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade sepanjang 137 Km dapat ditempuh dalam waktu 5 jam dengan kendaraan bermotor.
Namun perlu diingat medan yang berbukit-bukit dituntut
untuk menyesuaikan jenis kendaraan kita untuk menuju kesana.
2.
KAWAH IJEN (Ijen crater)
Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen,
adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian
2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan
telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Dari segitiga berlian(Triangle Diamond) yang ada di Banyuwangi Kawah Ijen mempunyai daya
tarik sendiri untuk kita jumpai, disamping keindahan yang menyihir pengunjung
untuk datang adalah tempat dengan resiko bahaya yang cukup tinggi karena Ijen
merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan
dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo,
Bondowos dan Banyuwangi.
Jika kita mau ke kawah ijen, kita butuh baju musim
dingin yang lengkap, bagi orang Indonesia. seperti Jaket, masker, tutup kepala,
sarung tangan dll. Dengan jarak tempuh 3 km, butuh waktu sekitar 2 - 3 jam,
tergantung kekuatan fisik untuk mencapai puncak. Sebaiknya perjalan mulai
berangkat mendaki jam 1 dini hari, sehingga kita dapat melihat api biru
kemerahan yang terpancar dari kawah. Api biru (blue fire) ini hanya ada
di dua tempat di dunia. Selain di Kawah Ijen, satu lagi diIslandia. Setelah
melihat api biru segeralah turun untuk menikmati matahari terbit. Ya, inilah
salah satu daya tarik Ijen. Apalagi Banyuwangi telah dikenal sebagai Sunrise
of Java karena dari sini pancaran sinar cantik matahari mulai tampak. Pemandangan
di puncak Ijen sungguh fantastic, danau kawah yang berwarna hijau kebiruan,
garis orange sunrise, asap belerang dan api biru, serta posisi "di atas
awan" yang cantik. Kita juga harus siap dengan terpaan angin dingin, terlebih
jika mendaki di bulan Juli - Agustus. Ketika cuaca cerah, langit bersih, kita
bisa melihat taburan bintang yang luar biasa indahnya. Jalur pendakian lumayan
nyaman, hanya ada beberapa titik yang harus diwaspadai karena berupa batu
kerikil, sehingga ketika turun bisa terpeleset apalagi ketika musih hujan.

Rute
pendakian kawah ijen :
Untuk
mencapai gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa mnenggunakan kereta Api ekonomi
dengan tujuan banyuwangi dan turun di station Karangasem kemudian naik ojek
dengan tujuan Kec. Licin Ds. Banyusari, dari Ds. Banyusari perjalanan
dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang. Atau
Menggunakan Bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung
ke Paltuding atau ke Ds. Banyusari juga bisa namun dengan menggunakan bus tarif
yang di keluarkan akan lebih mahal. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman
Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA
(Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso -
Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh
pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan
pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dari Paltuding berjalan kaki
dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena
menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajad. Selain menanjak
struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki
karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang.
Setelah beristirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk
lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki
di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju
ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi
yang terjal.
Mari kita berkunjung ke Banyuwangi
Wisata banyuwangi selalu dekat di hati.